go Green wiTh ICT

Assalamualaikum wr.wb

Artikel ini saya tulis karena terinspirasi oleh salah satu dosen FMIPA UNY tepatnya dosen prodi pendidikan IPA pak Sabar Nurohman, M.Pd, Si. Saya akan berusaha mengkaitkan antara pembelajaran berbasis TIK dan “Global Warming”.

Oh, ya,,, hmmm inspirasi itu muncul dari pertemuan terakhir dalam kuliah teknologi informasi, waktu itu saya mendapat informasi dari pak sabar bahwa komunitas uploader youtube yang ada di Indonesia masih sangat kurang sekali dalam mengunggah video yang berkaitan dengan pendidikan.

Mari kita masuk dalam pembahasan yang akan kita ulas secara singkat tentang ide saya dalam pembelajaran sains, khususnya mengenai tugas praktikum dalam perkuliahan dengan kaitannya dalam mengambil langkah kecil anti “global warming”.

Selama ini mulai dari semester satu sampai menginjak akhir semester empat saya merasa dalam mengerjakan laporan sebagian besar selalu dalam bentuk “hardfile”, jika kita merefer pada hal tersebut maka dalam pembuatannya pasti memerlukan yang namanya kertas. Nah, jangan lupa yang namanya kertas itu didapat dari pohon dan pohon itu berfungsi menyerap co2 dan menghasilkan o2 untuk kehidupan. Meskipun sekarang sudah kurang begitu namapak lagi gengkap gempita mengenai “global warming” dampak darinya masih terasa sampai kini dengan bukti kita mengalamai musim penghujan selama 1,5 tahun, hMMM<<. Selain kertas, untuk listrik, tinta, dan bla-bla-bla yang lain juga membutuhkan yang namanya energy bukan??.

Coba bayangkan dalam 1 semester minimal terdapat 8 praktikum yang dibuat laporannya untuk satu mata kuliah praktek dan itu untuk 1 orang sementara mahasiswa dalam satu kelas jika dirata-rata ada sekitar 40an orang, trus dalam satu angkatan terdapat 3 kelas, tambahan pula laporannya tebel-tebel lagi. Nah mari kita hitung secara kasar dengan mengalikannya untuk mengetahui  berapa kilo kayu yang dibutuhkan untuk membuat laporan dalam satu semester untuk 3 angkatan saja dengan asumsi berat kertas 1 gram (0,001 kg) per lembar dan tebal laporan 15 halaman serta dalam 1 mata kuliah praktek. Secara kasar ialah 1 (mata kuliah)x 40 (orang)x 3 (kelas)x 3(angkatan)x 15 (tebal lembar)x (0,001 kg) = 5,4 kg. jika dalam 6 semester kita ambil rata2 3 praktikum untuk semua angkatan dalam 1 semester, maka 5,4 kg kita kali dengan 6 dan dengan 3 sehingga menjadi 97,2 kg. hmmmm jumlah yang mungkin tidak terlalu besar, tapi jika dihitung lintas fakultas, dan universitas, regional, bahkan Negara  maka akan didapat hasil yang mencengangkan. Namun, kata orang barat “Small Step Big Step” untuk melangkah yang lebih jauh maka dibutuhkan langkah kecil untuk memulai. Nah, inilah sebuah pepatah yang menurut saya cukup menginspirasi. Trus bagamana kita harus menyikapinya??, jawbannya ialah TIK. Kita bisa memulai dari prodi pedidikan IPA yakni menjadikan praktikum yang dulunya di dokumentasikan dalam kertas untuk di ubah dalam bentuk dokumentasi “video-audio”. Cara ini digunakan untuk menghemat kertas sebagai akibat dari langkah kecil tadi. Disadari atau tidak selain itu banyak keuntungan yang lain yang dapat diambil misalnya dosen atau asisten bisa mengoreksi tanpa membaca laporan dari kertas yaitu dengann hanya melihat “video-audio” praktik yang kita sajikan tadi, mudah menganalisa mana yang salah dan mana yang harus dibetulkan selanjutnya dokumentasi tadi  juga bisa di upload ke internet melalui youtube untuk pembelajaran bagi academia yang lain bahkan untuk dunia. Untuk manfaat yang lain jika dicermati akan banyak sekali.

Akhir kata,

Wassalamualaikum wr.wb